Hidup tanpa perubahan


Hidup tanpa perubahan


J
ika kita terlahir ke dunia tanpa perubahan pada diri kita, berarti kita hidup di dunia ini hanya numpang saja. Hidup itu harus punya tujuan, layaknya seseorang yang naik taksi, ketika dia naik taksi, pasti dia punya tujuan dan arah. Ketika dia naik taksi tanpa tujan dan arah, maka yang di dapat hanya kerugian, kerena banyaknya uang yang telah ia habiskan untuk membayar ongkus taksi.

Dalamnya Arti cinta


Dalamnya Arti cinta


Dalam kamus besar bahasa indonesia,”cinta” di artikan sebagai suka sekali, sayang benar, kasih sekali, terpikat, ingin sekali dan lain-lain.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam buku  taman orang-orang jatuh cinta dan memandam rindu menyebutnya ada lebih dari enam puluh istilah untuk cinta.
Kenapa kata cinta begitu banyak punya istilah yang berbeda-beda..? kata beliau, manusia itu memaknai cinta ini sangat mendalam dan lebih banyak berkaitan dengan hati. Tidak heran jika nama-nama lain dari cinta juga cukup banyak. Ini masalah sangat lumrah dalam memahami cinta secara mendalam dan senantiasa rentan bagi hati manusia.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah memaknai cinta dengan kata Al Mahbbah (kasih sayang), Al Hawa (hasrat), Ash Shabwah (kerinduan), Ar Rasisu (tegar), As Suhdu (sulit tidur), Al Hazanu (kesedihan), Al Jununu (gila), Al Futunu (ujian), tapi lain halnya dengan Erich fromm dalam The Art Loving, lebih memelih untuk tidak memaknai cinta, mungkin, baginya cinta itu teramat sederhana sehingga tidak menarik untuk memaknainya atau telalu rumit sehingga sangat sulit untuk memaknainya.
Imam Ghazali mendefinisikan cinta itu adalah sebagai suatu kecenderungan atau kesukaan akan kebutuhan yang tidak bisa di hindari oleh siapapun yang mendambakan kelezatan dan kenikmatan hidup. Bahwa dengan jalan cinta, kita bermaksud menuju kebahagiaan yang di damba.
Kecintaan kata beliau berarti kecenderungan, kesukaan, ketertarikan yang merupakan kesatuan dari kekuatan dasyat untuk mewujudkannya. Meskipun sulit, cinta akan membuat nya terasa mudah, meskipun jauh, cinta akan membuatnya terasa dekat.  meskipun lambat, cintalah yang bisa menjadikannya lebih cepat. Kita akan di buat sabar dan kuat menempuhnya kerena telah ada kecenderungan dan semangat jiwa intuk mewuudkannya.
Dr. Muhammad Qarni mendefinisikan cinta adalah himpunan nilai-nilai kemanusiaan yang menjelma di dalamnya makna hakiki dari manusia, manusia akan kehilangan makna kemanusiaannya jika telah kehilangan cinta di dalam dirinya. Beliau lebih memandang cinta sebagai bukti dari eksistensi alias keberadaan manusia yang sebenar-benar manusia, yaitu manusia seutuhnya.
Imam Ibnu Dawud Azh Zhahiri mendefinisikan cinta lebih pada bentuk praktiknya. Menurutnya, cinta itu merupakan cermin bagi orany yang sedang jatuh cinta untuk mengatahui watak dan kelemahlembutan dirinya dalam citra kekasihnya, kerena sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali pada dirinyaa.
Cinta adalah kekuatan power yang mampu mendidik diri menjadi lebih baik, yaitu diri yang selalu tumbuh dan berkembang. Caranya, kita mencari nilai-nilai kebaikan yang ada dalam diri kita dengan memamfaatkan  energi cinta pada orang atau sesuatu yang kita cintai. Dari sanalah kita akan menemukan hakikat diri beserta keberartiannya.
    
Voltaire mendefinisikan cinta adalah selember kertas yang di hiasi keindahan panorama alam dan bersulam benang-benang imajinasi. Tampaknya , ia seperti ingin mengatakan bahwa cinta hanya pantas di hiasi dengan goresan tinta keindahan dan pulasan cat kebahagiaan.
Dalam bahasa Ibnu Quddamah,”cinta mampu mengubah seorang pengecut menjadi pemberani, yang pelit menjadi dermawan, yang malas menjadi rajin, yang pesimis menjadi optimis, yang kasar menjadi lembut”. Itulah sederit arti cinta.(Ahmad Dimyati)

Saat Jatuh Cinta Bikin 'Jatuh Sakit'


Saat Jatuh Cinta Bikin 'Jatuh Sakit'


Efek jatuh cinta sama dengan obat-obatan terlarang, seperti kecanduan.
Jatuh cinta mungkin membuat Anda senang, dan selalu tersenyum. Tetapi tahukah ketika Anda sebenarnya jatuh sakit saat mengalami fase 'mabuk kepayang'. Bahkan, menurut Rae Padilla Francoeur, penulis buku 'Free Fall: A Late-in-Life Love Affair' beberapa orang merasa sakit kepala dan berat badannya menurun saat jatuh cinta.
"Tidak bisa tidur selama berhari-hari, denyut jantung lebih cepat dan tidak dapat berkonsentrasi atau makan. Aku lebih bahagia dari sebelumnya secara emosional, meskipun aku tidak bisa makan dan merasa gemetar sepanjang waktu," kata Francoeur, seperti dikutip dari dari today.msnbc.msn.com
Semua hal itu dialami sendiri oleh Francoeur saat ia bertemu dengan pasangannya saat ini. Para ilmuwan sebelumnya memang telah mempelajari bahwa neurotransmiter yang terdiri dari phenethylamine, dopamin, norepinefrin dan oksitosin, akan 'bekerja keras' ketika kita jatuh cinta.
Bisa dikatakan hal itu adalah 'ramuan cinta' yang kuat dan dikeluarkan ketika kita merasa tertarik pada seseorang. Fungsinya seperti amfetamin, yang mengangkat suasana hati, membuat indera lebih wasapada dan membantu kita membangun ikatan dengan orang lain. 
"Efek jatuh cinta pada otak sama dengan ketika mengonsumsi obat-obatan terlarang, seperti kecanduan," kata Ethlie Ann Vare, penulis buku
'Love Addict: Sex, Romance, and Other Dangerous Drugs'.
Anda ingin tahu 'penyakit' apa saja yang dialami saat jatuh cinta? Intip saja lima gangguan berikut, yang mungkin saat ini sedang Anda alami.
1. Sulit tidur
Memiliki masalah tidur adalah akibat langsung dari dopamin terlalu banyak dan norepinefrin. "Anda berada dalam kecepatan tinggi," kata Dr Helen Fisher, penulis 'Why Him, Why Her?' yang juga peneliti terkemuka di Rutgers University.
Inilah sebabnya mengapa Anda memiliki begitu banyak energi, mengapa wajah Anda memerah. Termasuk alasan Anda bisa tetap semangat berbicara dan berjalan-jalan dengannya selama berjam-jam.
2. Sulit makan
Francoeur mendeskripsikan kondisi yang dialaminya ketika jatuh cinta. Ia memesan banyak makanan tapi saat mengunyah ia merasa kesulitan. Kondisi ini menurut Dorothy Tennov, seorang psikolog, diistilahkan sebagai 'limerence'.
Limerence digambarkan sebagai tahap tergila-gila, sifatnya obsesif, mengganggu, memungkinkan Anda melupakan teman, keluarga, bahkan diri sendiri ketika memiliki pasangan baru. Untungnya, studi menunjukkan bahwa perasaan yang sangat kuat ini hanya berlangsung antara enam bulan sampai dua tahun.
3. Sulit konsentrasi
Anda mungkin merasa berpikir dengan sangat logis, tetapi sebenarnya Anda tidak bisa memikirkan apa pun kecuali dirinya, saat jatuh cinta. Ini adalah 'ulah' dopamin yang membuat Anda mengalami fokus obsesif. Hal ini mengingat hubungan cinta yang romantis adalah sebuah obsesi. Anda tidak dapat berhenti memikirkan seseorang. Sehingga,konsentrasi pada hal lain selain dirinya menjadi agak sulit.

4. Dada merasa tertekan
"Saat orang mengalami tekanan pada dada kemungkinan ia dalam kondisi panik. Faktanya, jatuh cinta terkait dengan sirkuit otak yang berperan dalam menciptakan rasa panik dan kecemasan," kata Fisher.
5. Mual dan terasa pening
Sebagian besar dari kita memiliki perasaan mual atau gugup saat bertemu dengan pria incaran. Fisher menjelaskan mual pada perut juga mungkin Anda alami ketika akan menjalani ujian, wawancara kerja atau saat naik panggung.
Pelepasan norepinefrin, dopamin dan kortisol, saat jatuh cinta ini, mengalihkan darah dari usus dan memberi Anda perasaan mual pada perut. Bahkan pada beberapa orang juga disertai rasa sakit kepala. Jadi, berhati-hatilah karena Anda bisa jatuh sakit saat jatuh cinta. (Suhud)

Doa Untuk Kakakku


Doa Untuk Kakakku


S
aat itu cuaca mendung, pada hari senin bertepatan dengan hari yang sangat mulia, hari keberkahan dan pahala di lipat gandakan oleh Allah yaitu bertepatan pada tanggal 10 Muharam.
Bahagia bagi orang lain, namun sebaliknya yang terjadi pada diriku. Pada hari itu, hari yang tak ku duga-duga saat aku keluar dari tahfizh aku di pertemukan dengan kakakku yang sudah lama aku tidak berjumpa dengannya.
Awalnya aku bahagia bertemu dengannya, namun setelah lama aku berbincang-bincang dengannya, aku mengatahui kehidupan kakakku yang sebenarnya, hatiku menangis, dan aku tatap muka kakakku dengan rasa iba, namun aku tetap mencoba tegar di depannya.
Saat itu kakakku menjaga taksi untuk pulang ke tanjung, sebelum dia pulang, dia bertanya padaku, ”Apakah kamu punya uang?” Katanya, aku langsung menjawab, ”Aku masih punya sedikit simpanan” Kataku, padahal uangku hanya
dua puluh ribu saja lagi, dan aku tau sebenarnya kakakku juga tidak punya uang, soalnya untuk beli minuman saja tidak bisa, dia cuma beli kacang Rp. 1.000 dan dibaginya dengan aku, untuk menghargainya, aku langsung makan kacang tersebut sambil menelan luka yang ku rasakan saat itu.
Dalam hatiku bero’a “Ya Allah, berilah kasih sayang-Mu, hidayah-Mu, dan anugerah-Mu kepada kakau ya Allah, sambil hati ku berdo’a tidak terasa air mataku jatuh, ya Allah, aku rela menbanting tulang sambil kuliah dan ya Allah aku rela menderita asal kakakku bahagia.
Waktu itu satu-satunya uang yang aku punya aku keluarkan dari tas ku dengan niat aku serahkan pada kakakku, tapi pada saat aku menyerahkannya, kakakku menolaknya, simpan saja uang ini untuk kebutuhanmu” Katanya, “Aku masih punya uang di asrama” jawabku, namun saat itu kakakku tau aku sedang berdusta.
Saat itu menunjukan jam 5 sore, santri-santri keluar untuk menunggu kedatangan Muallim Ridha dari Mekah, mereka keluar dengan pakaian yang rapi dan sopan, sebaliknya dengan kakakku, dia pakai celana jeans pendek dan baju kaos lengan  pendek, melihat santri banyak yang keluar aku langsung pergi dari tempat aku duduk bersama kakakku. Aku memperhatikannya dari kejauhan sambil menangis, lama sekali kakakku menunggu taksi tidak datang-datang sampai akhirnya Mualim Ridha datang di tempat tersebut, kerena malu, kakakku langsung pindah posisi duduknya dan dia menyeberang jalan dengan cepat, semakin aku tatap wajah kakakku semakin tidak bisa di bendung air mataku. Akhirnya aku putuskan kembali untuk menemui kakakku sambil menasehatinya, ”Jangan lupa shalat 5 waktu, baca quran tiap hari, dan jangan lupa berdo’a kepada Allah” kataku. “Terima kasih, benar-benar kuliah, jaga harga diri dan yang terpenting jangan sombong kepada sesama” Kata kakakku kepadaku.
Akhirnya ojek lewat dan kakakku putuskan untuk naik ojek saja ke terminal, sebelum dia pergi, aku salami kedua tangannya dan aku cium tangannya, aku lepas kepergiannya dengan derai air mata dan luka yang mendalam.
Aku kuatkan tekadku ”Pokoknya aku harus bisa jadi orang sukses agar suatu saat nanti aku bisa membantu semua keluargaku terutama kakakku”.
Teman-teman JENIS semua, mohon doanya agar suatu saat nanti kakakku dapat Hidayah Ilahi dan kemudahan mencari rezki yang halal. Amien (Nasywa Annisa)

SANG IDOLA


SANG IDOLA

S
etiap orang, terlebih lagi remaja, tentunya memerlukan sandaran dan tokoh idola, lalu kemana kira-kira ia menghadapakan mimik kekaguman dan desak detak ketakjuban di seantero jagad yang luas dan periode sejarah yang telah begitu panjang ini? Subhanallah.... tentu saja akan ada yang bersemangat untuk mengatakan tidak pantas seseorang muslim mengambil idola selain Rasulullah SAW.
Ya. Tapi sebatas apa ia kenal tentang Rasulullah SAW? ucapan Rasul sebagai idola  (sebenarnya saya lebih suka kata teladan atau uswah) tak pantas hanya menjadi teriakan dan tulisan di kertas saat mengisi biodata.
Saya hanya ingin menjadi pelajaran untuk kita –sebagai remaja-  maupun calon orang tua agar memberi perhatian besar pada pendidikan Sirah Nabawi. Kisah teladan para pendahulu kita yang mulia dari kalangan para Nabi, sahabat, tabi’in dan para ulama ? Agar saat kita memerlukan tokoh anutan, kita tidak kehilangan arah, Ya.. sebelum itu kita justru lebih mengenal Marx Lenin, Che Guevara, dan papa penjaga hiburan  penuh nafsu, yang telalu mulia untuk menyebutnya. Demi Allah saya yakin, hidup dan perjuangan Rasulullah beserta sahabatnya lebih dasyat, memukau dan membuat detak ketak jantung.
Kini, saatnya kita menfokuskan diri tentang bagaimana tokoh kita ini memulai masa mudanya, mengisi waktu luangnya, strateginya dalam memecahkan masalah, sikapnya menghadapi tekanan-tekanan, bagaiman ia membangun persahabatan dan masih banyak lagi. Anda adalah seorang manusia dewasa yang mampu memelah dan menelaahnya.
Berikut ini kriteria tokoh anutan :
1.  Harus jelas bahwa ia memang benar-benar ada
2.  Segala pernak-pernik kehidupannya harus lengkap tercatat secara objektif, tanpa bumbu-bumbu palsu dan pemanis buatan
3.  Sisi hidupnya sedapat mungkin sesuai dengan kondisi kita
4.  Kita pilih yang kehidupannya tanpa cacat, terutama di penghujungnya
5.  Ini yang terpenting dia harus benar-benar bisa dan mungkin untuk di contoh
Kita tentu sepakat bahwa Rasulullah SAW adalah figur sejarah yang kesejarahannya tak terbantahkan. Beliau bukan tokoh fiktif, rekaan, mitos, ataupun cereta rakyat, beliau nyata.
Tak ada satupun tokoh sejarah yang riwayat hidupnya , tindak-tanduknya, ucapannya, cara hidunya dan seluruh pernak-pernik kesehariannya tercatat selengkap beliau, bahkan catatan itu pun dibuat seteliti mungkin, di bersihkan dari praduga, kira-kira dan segala syak wasangka. Malu rasanya kalau kita harus mengganti posisinya sebagai uswah dengan tokoh apapun yang tak jelas. Apalagi yang jelas punya cacat.
Mengapa beliau layak ?
Tentu kita semua ingat bagaimana beliau membentuk mental pemimpin yang penuh kasih dan terampil  menata purom menjadi penggambala di usia 8 tahunan, juga bagaimana beliau berpetualang sampai mancanegara menjadi asisten niaga jujur di usia 12 tahunan, atau menjadi manager unit niaga internasional di usia duapuluhan. Itulah cara beliau mengisi di usia muda.
Kita juga dapati hasil didikan beliau, anak muda seperti Ali menghabiskan masa mudanya bersama mengikuti rumah tangga mulia Rasulullah SAW. kita dapati Anas bin Malik mengisi masa mudanya dengan berlatih bekerja di kediaman Nabinya, mendengar setiap kata-katanya, memeperhatikan setiap tindak-tanduknya, dan menghafal wasiatnya. Kita juga menyaksikan Ibnu Abbas menghadapi hidup dalam lapangan keilmuan yang terbentang luas. Bayangkan, ia berbaring beralaskan surban di depan pintu orang yang ia harap dapat mengajarkan satu kalimat hadits saja. Ia menunggu di situ tanpa mengetuk pintu sampai penghuni rumah yang  ia tunggu keluar sendiri.
Ah..  Tampaknya sebuah kesalahan besar jika di usia muda ini tenggalam dalam angan-angan tentang tokoh idola, atau kita terjebak pada nilai-nilai fisik anutan kita tanpa belajar esensi dari keteladanannya. Keteladanan Rasulullah SAW mengajarkan pada kita nilai Produktifitas. Ya... produktifitas di saat usia muda, sebelum datang masa melemahnya tulang dan rapuhnya sendi, Maka bergeraklah.... tulang-tulang perkasa. Semangat........ Allahu Akbar. (Haina - Mahasiswi STIQ semester I)