Dalamnya Arti cinta
Dalam kamus besar bahasa
indonesia,”cinta” di artikan sebagai suka sekali, sayang benar, kasih sekali,
terpikat, ingin sekali dan lain-lain.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam buku taman orang-orang jatuh cinta dan memandam
rindu menyebutnya ada lebih dari enam puluh istilah untuk cinta.
Kenapa kata cinta begitu banyak punya
istilah yang berbeda-beda..? kata beliau, manusia itu memaknai cinta ini sangat
mendalam dan lebih banyak berkaitan dengan hati. Tidak heran jika nama-nama
lain dari cinta juga cukup banyak. Ini masalah sangat lumrah dalam memahami
cinta secara mendalam dan senantiasa rentan bagi hati manusia.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah memaknai cinta
dengan kata Al Mahbbah (kasih sayang), Al Hawa (hasrat), Ash Shabwah
(kerinduan), Ar Rasisu (tegar), As Suhdu (sulit tidur), Al Hazanu (kesedihan),
Al Jununu (gila), Al Futunu (ujian), tapi lain halnya dengan Erich
fromm dalam The Art Loving, lebih memelih untuk tidak memaknai cinta,
mungkin, baginya cinta itu teramat sederhana sehingga tidak menarik untuk
memaknainya atau telalu rumit sehingga sangat sulit untuk memaknainya.
Imam Ghazali mendefinisikan cinta itu
adalah sebagai suatu kecenderungan atau kesukaan akan kebutuhan yang tidak bisa
di hindari oleh siapapun yang mendambakan kelezatan dan kenikmatan hidup. Bahwa
dengan jalan cinta, kita bermaksud menuju kebahagiaan yang di damba.
Kecintaan kata beliau berarti
kecenderungan, kesukaan, ketertarikan yang merupakan kesatuan dari kekuatan
dasyat untuk mewujudkannya. Meskipun sulit, cinta akan membuat nya terasa
mudah, meskipun jauh, cinta akan membuatnya terasa dekat. meskipun lambat, cintalah yang bisa
menjadikannya lebih cepat. Kita akan di buat sabar dan kuat menempuhnya kerena
telah ada kecenderungan dan semangat jiwa intuk mewuudkannya.
Dr. Muhammad Qarni mendefinisikan cinta
adalah himpunan nilai-nilai kemanusiaan yang menjelma di dalamnya makna hakiki
dari manusia, manusia akan kehilangan makna kemanusiaannya jika telah
kehilangan cinta di dalam dirinya. Beliau lebih memandang cinta sebagai bukti
dari eksistensi alias keberadaan manusia yang sebenar-benar manusia, yaitu
manusia seutuhnya.
Imam Ibnu Dawud Azh Zhahiri
mendefinisikan cinta lebih pada bentuk praktiknya. Menurutnya, cinta itu
merupakan cermin bagi orany yang sedang jatuh cinta untuk mengatahui watak dan
kelemahlembutan dirinya dalam citra kekasihnya, kerena sebenarnya, ia tidak
jatuh cinta kecuali pada dirinyaa.
Cinta adalah kekuatan power yang mampu
mendidik diri menjadi lebih baik, yaitu diri yang selalu tumbuh dan berkembang.
Caranya, kita mencari nilai-nilai kebaikan yang ada dalam diri kita dengan
memamfaatkan energi cinta pada orang
atau sesuatu yang kita cintai. Dari sanalah kita akan menemukan hakikat diri
beserta keberartiannya.
Voltaire mendefinisikan cinta adalah
selember kertas yang di hiasi keindahan panorama alam dan bersulam
benang-benang imajinasi. Tampaknya , ia seperti ingin mengatakan bahwa cinta
hanya pantas di hiasi dengan goresan tinta keindahan dan pulasan cat
kebahagiaan.
Dalam bahasa Ibnu Quddamah,”cinta
mampu mengubah seorang pengecut menjadi pemberani, yang pelit menjadi dermawan,
yang malas menjadi rajin, yang pesimis menjadi optimis, yang kasar menjadi
lembut”. Itulah sederit arti cinta.(Ahmad Dimyati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar